Cara Menentukan Hari Baik dan Buruk dengan Kalender Bali, Sebelum Beraktivitas

Artikel Cara Menentukan Hari Baik dan Buruk pada Kalender Bali ini kami kutip dari website www.enkosa.com. Semoga bermanfaat!

Ala ayuning dewasa merupakan julukan yang diberikan oleh penduduk lokal Bali Ketika mencari hari baik dan buruk berdasarkan kalender Saka Bali. Dalam adat istiadat Bali, mereka menghitung kalender berdasarkan Dewasa dan Wariga untuk menentukan kapan hari baik dan buruk itu terjadi. Perlu diketahui bahwa perhitungan kalender Bali ini tidak banyak orang bisa melakukannya karena memang perhitungannya sangat sulit sekali.

Sebenarnya, penduduk Bali sukar sekali menghitung kalender Bali karena mereka masih berpatokan pada perhitungan Wariga, di mana perhitungan ini jarang sekali bisa melakukannya. Namun seiring berkembangnya waktu, perhitungan Wariga ini dimodifikasi mengikuti kalender Internasional, sehingga dapat dihitung dengan mudah.

Sosok yang berjasa dalam memodifikasi kalender Wariga menjadi kalender yang mudah dipahami adalah Almarhum Bambang Gede Rawi. Hingga sekarang penduduk Bali menggunakan perhitungan yang dimodifikasi beliau untuk menentukan hari baik dan buruk dalam kalender Bali.  Dimana perhitungan ini dijadikan patokan oleh penduduk Bali lokal khususnya umat Hindu.

Bagian Penting Perhitungan Kalender Bali

Di dalam perhitungan kalender Bali, terdapat 5 bagian penting yang perlu diketahui agar dapat menentukan hari baik dan buruk melalui kalender Bali. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Bagian Kepala yang beracuan nama bulan dan Tahun sama seperti kalender Masehi,
  2. Bagian Badan yang isinya angka tanggal seperti tanggal Masehi, yang mana terdapat beberapa tanda di antaranya, titik merah yang artinya bulan purnama, titik hitam yang artinya bulan mati, lingkaran merah yang artinya hari raya umat Hindu di Bali, dan tanggal merah yang merupakan hari libur Nasional.
  3. Bagian Tangan Kanan yang berisi daftar istilah Wariga alias disebut sebagai keterangan Wariga sebagai penentuan hari baik dalam menjalankan kegiatan
  4. Bagian Tangan Kiri berisi nama-nama hari
  5. Bagian kaki yang berisi daftar hari raya Agama Hindu, yang mana berisi hari hari baik untuk menjalankan ibadah dan aktivitas bagi umat Hindu.

Dengan adanya kalender Bali, maka penduduk Bali kini tak perlu susah-susah menentukan hari baik dan buruk, kapan waktunya, dan tidak perlu lagi menghitung menggunakan Wariga.

Istilah Perhitungan Dewasa

Seperti yang dikatakan di atas bahwa kalender Bali terdapat perhitungan Wariga dan Dewasa, yang mana perhitungan tersebut terdapat beberapa istilah di antaranya sebagai berikut.

  • Pawukon= Ingkel, Rangda Tiga, Tanpa Guru, Was Penganten, dan sebagainya;
  • Tri Wara yang berisi Pasah untuk memisahkan, Beteng untuk menyatukan, dan Kajeng sebagai wasiat;
  • Sapta Wara yang berisi nama-nama hari seperti Soma itu Senin, Budha itu Rabu, dan Sukra itu Jumat.
  • Sanga Wara yang berisi tulus dan dadi
  • Dauh Inti yang merupakan waktu atau jam

Perhitungan Wariga

Di dalam istilah dewasa terdapat istilah Ingkel yang artinya pantangan terhitung dari Minggu atau julukannya Redite dan diakhiri di hari Sabtu atau Saniscara. Di mana terdapat bilangan Wuku yang terbagi menjadi 6 bagian di antaranya:

  1. Wong yang berkaitan dengan manusia
  2. Sato yang berkaitan dengan hewan
  3. Mina yang berkaitan dengan ikan
  4. Manuk yang berkaitan dengan burung atau unggas
  5. Taru yang berkaitan dengan kayu atau pohon
  6. Buku yang berkaitan dengan tumbuhan

Kamu bisa mempelajari lebih lanjut tentang perhitungan Kalender Bali dengan langsung mengunjungi situs www.enkosa.com, yang mana di sana juga terdapat perhitungan dalam penentuan Hari Baik dan buruk dalam menjalankan aktivitas di Bali.

Recent Posts

This website uses cookies.